Jangan tanyakan apa mauku saat
ini. Kalaupun aku tau, aku akan mengatakannya sendiri. Semuanya terlalu salah
untuk dibenarkan, namun terlalu benar untuk disalahkan. Aku tidak memiliki
apapun untuk ditawarkan pada mereka, tetapi mereka terus memberikan dunia
padaku. Aku memiliki banyak hutang. Aku memiliki banyak dosa. Aku seseorang
yang meneriakkan idelisme namun aku makhluk yang rapuh, tidak punya pendirian,
dan lemah. Aku idealis, aku visioner, aku independen, dan aku adalah pembohong
besar yang cukup baik. Itu cukup untuk menjelaskan semuanya tentangku. Sekarang
aku terdampar dalam pilihan yang sama sekali tidak bisa kupilih, kecuali
menghilang. Aku ingin pergi jauh dari situasi ini. Lenyap ataupun kembali ke
masa lalu dan tidak pernah menuju jalan yang mengarah pada situasi saat ini.
Aku bebas, tapi tidak saat ini. Bebasku selama ini menyiksa kebebasan orang
lain, dan saat ini aku harus membayar itu semua pada mereka. Jangan tanyakan
apa pilihanku saat ini. Kalaupun aku tau, aku adalah orang pertama yang akan
meneriakkannya ke seluruh dunia. Semuanya terlalu indah untuk ditinggalkan,
namun semua keindahan itulah yang harus aku tanggalkan. Semakin aku mabuk,
semakin aku memasuki ketidaksadaranku. Pastinya itu tidak mengenakkan. Bukan,
bukan untukku, setidaknya bukan untukku saja. Mabukku mencederai orang
sekitarku. Siapa yang merasa mengerti kondisiku saat ini? Perilakuku semakin
liar. Semakin banyak sampah yang mengalir dari mulutku. Menumpuk dan semakin
tinggi, hingga menutupi cahaya dibaliknya. Hati mana saat ini yang bisa
menemukan hatiku dibalik sampah itu? Jangan tanyakan apa yang aku pikirkan saat
ini. Kalaupun aku tau, aku hanya ingin adanya ialah tentang dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar