visiting

Kamis, 02 Januari 2014

....

E : Aku sayang kamu

O : ...

E : Kamu tau kalau ada didekatmu, rasanya aku tidak menginginkan apapun lagi didunia ini

O : ...

E : Kalau kita menikah, aku akan menjadi wanita paling bahagia didunia ini, pasti!

O : ...

E : Aku rasa aku mulai mencintaimu, kamu harus percaya itu

O : ...

E : Aku tidak minta rumah mewah, mobil, ataupun perhiasan. Asalkan kamu selalu sayang sama aku, semua itu lebih dari sempurna

O : ...

E : Bagaimana menurutmu?

O : ...

E : Kamu juga mencintaiku?

O : Aku lebih nyaman bersama orang lain

E : ...

Virus

Kau tau? Banyak hal yang sebenarnya ingin aku teriakkan di telingamu. Sangat banyak. Tapi semua itu selalu tidak pernah bisa kulakukan saat kau benar-benar ada didepanku. Aku tidak pernah bisa menemukan suaraku saat aku melihat iris coklat itu. Dan suaraku tidak pernah sejalan dengan otakku saat kau berada dekat disebelahku. Pita suaraku kaku. Napasku habis. Dadaku hampa, tidak pernah ada udara disana saat aku mendengar suaramu, bahkan hanya membayangkan mendengarnya. Entah virus apa yang kau suntikkan kedalam otakku, yang jelas pengaruhnya sangat mematikan. Membunuh. Membunuh semua sarafku, membunuh semua persendianku, membunuh otot-ototku, membunuh fungsi semua organ didalam tubuhku. Ya, itu sebuah virus. Virus yang kau sebarkan lewat bahasamu, bahasa tubuhmu, bahasa matamu, bahasa senyummu. Mematikan. Sangat mematikan.
Butuh waktu dan biaya yang sangat mahal untuk melenyapkan virus itu dari tubuhku. Aku harus berjuang dengan seluruh nafas yang masih tersisa yang aku miliki. Mati-matian. Sendirian. Dan kau tau? Sekuat apapun dan sebanyak apapun cara yang aku lakukan, virus itu tidak akan sepenuhnya benar-benar hilang dari tubuhku. Dia seperti parasit. Tumbuh dari rasa rindu, rasa sakit, rasa sedih, dan rasa kecewa yang selalu hinggap didalam tubuhku selama aku masih mengenalmu. Dan kehadiranmu, keberadaanmu, kau tau, itu hanya akan mempercepat kematianku.
Banyak virus yang menjadi anti-virusnya sendiri. Aku yakin kaulah obatku, tapi aku tidak yakin apakah obat itu akan bekerja dalam tibuhku. Menyembuhkan, atau menumbuhkan? Entahlah, tidak semua hal yang direncanakan akan berjalan sama persis dengan yang diinginkan. Bukan terkadang, tapi selalu. Kita harus selalu punya rencana B.