visiting

Rabu, 25 Februari 2015

Matahari 1/2 Mati

Teater Sangkala FBS UNY mempersembahkan pementasan dalam rangka Pentas Studi anggota tahun 2014. Sebuah pementasan yang mengangkat lakon "Matahari 1/2 Mati" ini dihadirkan dengan latar dan set yang sangat apik dan menarik. Permainan lampu yang sesuai dan alunan musik yang berpadu sangat pantas dengan permainan aktor diatas panggung. Sepanjang jalannya pementasan, penonton dibuai dengan jalan cerita dan permainan-permainan segar yang memukau. Diakhiri dengan tepuk tangan meriah berhasil menghantarkan pementasan "Matahari 1/2 Mati" pada kepuasan bagi pengunjung Laboratorium Karawitan malam itu (25/02).

Sabtu, 21 Februari 2015

Ternyata aku rindu

Hari ini aku mendapatkan kesempatan, salah, aku mengambil kesempatan untuk bisa melihatnya. Mendengarkan suaranya di telpon seperti memupuk rasa rinduku yang kurahasiakan dengan susah payah. Aku tidak dapat menemukan rasa terima kasih yang benar-benar pantas untuk diberikan kepada Tuhan hari ini, karena telah memberikan aku dua buah mata yang masih mampu memandangnya hari ini. Sekilas, sesaat, namun aku tidak akan menukar kesempatan itu dengan apapun di dunia ini. Tuhan, kenapa Engkau menciptakan dosa seindah dia? Sehingga aku terlalu terlena untuk menghindar, aku terlalu bersyukur untuk menjauh. Aku tidak pernah percaya bahwa dosa bisa terasa begitu nikmat. Oh Tuhan, aku tau apa yang aku rasakan padanya saat ini bukanlah jalan yang Engkau perbolehkan. Dia telah Engkau pasangkan dengan orang lain, jauh sebelum ia tau akan keberadaanku. Waktu mempertemukan kita dan aku sangat percaya itu semua tidak lepas dari campur tanganMu. Apa yang Engkau rencanakan, Tuhan? Apakah dia hanya bagian dari rencanaMu, ataukah dia yang akan menjadi bagian dari hidupku? Tuhan, aku bukan sosok yang rajin mengingatMu apalagi berdoa kepadaMu, namun aku sangat berterima kasih atas semua kesempatan yang Engkau berikan saat ini. Bertemu dengannya adalah sebuah anugrah yang membuatku percaya bahwa campur tanganMu itu nyata. Tuhan, terima kasih.

Rabu, 18 Februari 2015

Merindukan Saat

Waktu menunjukkan angan melampaui nyata
Terkadang membuatku mengira semua ini realita
Ah, tidak mungkin lah
Apa dosaku sehingga menerima keindahan malaikat sepertimu
Tidak berani sesuatupun melintasi beranda anganku menembus pintu dunia
Namun semakin ku nyalakan gelap terang bayangmu, semakin menimang-nimang impianku melayang
Bagaimana aku memghentikan keraguan ini ditengah kesempurnaan yang kau tawarkan
Aku terlalu bahagia untuk menolak kenikmatan dosa kita
Tidak apalah, biatkan begini saja hingga raga dimakan usia

Selasa, 17 Februari 2015

Kita Mahasiswa

Kita mahasiswa, yang berbicara berdasarkan fakta.
Kita mahasiswa, yang bertindak berdasarkan realita.
Kita mahasiswa, yang berpikir berdasarkan data yang ada.
Kita mahasiswa, yang bergerak berdasarkan apa yang nyata.

Kita mahasiswa, bukan yang berperilaku sesukanya.
Kita mahasiswa, bukan yang berkata tidak berbudaya.
Kita mahasiswa, bukan yang berperilaku tanpa tata krama.
Kita mahasiswa, bukan yang berjanji penuh tanda tanya.

Sabtu, 14 Februari 2015

Dosa terindahku

Menjadi spesial adalah dambaan setiap perempuan. Diperlakukan istimewa dan menjadi segalanya adalah impian yang sangat nyata. Namun bagaimana apabila beberapa wanita menuntut hal demikian dari satu pria yang sama?
Bukan hal yang salah untuk menaruh ketertarikan kepada lawan jenis. Berawal dari pandangan hingga perbincangan. Bukan hal yang salah pula saat perasaan nyaman dan tenang merambat semakin tinggi saat kebersamaan diciptakan dan terus dipertahankan. Berawal dari kebiasaan yang sama hingga menyamakan kebiasaan. Bukan hal yang salah juga saat kasih dan sayang menjelma dalam bentuk yang begitu indah hingga sangat tidak mungkin untuk menghindarinya. Berawal dari tatapan dalam hingga sentuhan hangat yang mengisyaratkan rasa cinta tak terungkap.
Tapi....
Adalah salah saat ketertarikan itu dijatuhkan kepada hak orang lain. Adalah salah saat perasaan nyaman dan tenang itu ditujukan kepada kepunyaan orang lain. Adalah salah saat kasih dan sayang itu dirasakan untuk milik orang lain.
Bukan....
Bukan salahku karena tertarik padamu. Bukan salahku karena menjadi nyaman bersamamu. Bukan salahku yang semakin sayang dan ingin terus bersamamu. Bukan salahku yang mencintaimu atas apapun yang kumiliki.
Namun....
Bukan pula salahmu yang menyambut rasaku. Bukan pula salahmu yang menciptakan kehangatan saat bersamaku. Bukan pula salahmu yang mengehembuskan kasih dan sayang dengan segala kesederhanaannya. Bukan pula salahmu yang mencintaiku atas cintamu padanya.
Kita....
Kita adalah dua manusia dengan nafsu yang hanya ingin dipuaskan hasratnya. Kita adalah dua manusia yang butuh menyampaikan dan mendapatkan kasih. Kita adalah dua manusia yang saling merasakan cinta dan saling jatuh cinta.
Kau terlalu jauh untukku. Aku terlalu nyata untukmu yang tak terhingga. Kita hanya angan. Kau, dosa terindahku.