visiting

Sabtu, 21 Februari 2015

Ternyata aku rindu

Hari ini aku mendapatkan kesempatan, salah, aku mengambil kesempatan untuk bisa melihatnya. Mendengarkan suaranya di telpon seperti memupuk rasa rinduku yang kurahasiakan dengan susah payah. Aku tidak dapat menemukan rasa terima kasih yang benar-benar pantas untuk diberikan kepada Tuhan hari ini, karena telah memberikan aku dua buah mata yang masih mampu memandangnya hari ini. Sekilas, sesaat, namun aku tidak akan menukar kesempatan itu dengan apapun di dunia ini. Tuhan, kenapa Engkau menciptakan dosa seindah dia? Sehingga aku terlalu terlena untuk menghindar, aku terlalu bersyukur untuk menjauh. Aku tidak pernah percaya bahwa dosa bisa terasa begitu nikmat. Oh Tuhan, aku tau apa yang aku rasakan padanya saat ini bukanlah jalan yang Engkau perbolehkan. Dia telah Engkau pasangkan dengan orang lain, jauh sebelum ia tau akan keberadaanku. Waktu mempertemukan kita dan aku sangat percaya itu semua tidak lepas dari campur tanganMu. Apa yang Engkau rencanakan, Tuhan? Apakah dia hanya bagian dari rencanaMu, ataukah dia yang akan menjadi bagian dari hidupku? Tuhan, aku bukan sosok yang rajin mengingatMu apalagi berdoa kepadaMu, namun aku sangat berterima kasih atas semua kesempatan yang Engkau berikan saat ini. Bertemu dengannya adalah sebuah anugrah yang membuatku percaya bahwa campur tanganMu itu nyata. Tuhan, terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar