visiting

Selasa, 17 Maret 2015

Jangan Tanyakan

Jangan tanyakan apa mauku saat ini. Kalaupun aku tau, aku akan mengatakannya sendiri. Semuanya terlalu salah untuk dibenarkan, namun terlalu benar untuk disalahkan. Aku tidak memiliki apapun untuk ditawarkan pada mereka, tetapi mereka terus memberikan dunia padaku. Aku memiliki banyak hutang. Aku memiliki banyak dosa. Aku seseorang yang meneriakkan idelisme namun aku makhluk yang rapuh, tidak punya pendirian, dan lemah. Aku idealis, aku visioner, aku independen, dan aku adalah pembohong besar yang cukup baik. Itu cukup untuk menjelaskan semuanya tentangku. Sekarang aku terdampar dalam pilihan yang sama sekali tidak bisa kupilih, kecuali menghilang. Aku ingin pergi jauh dari situasi ini. Lenyap ataupun kembali ke masa lalu dan tidak pernah menuju jalan yang mengarah pada situasi saat ini. Aku bebas, tapi tidak saat ini. Bebasku selama ini menyiksa kebebasan orang lain, dan saat ini aku harus membayar itu semua pada mereka. Jangan tanyakan apa pilihanku saat ini. Kalaupun aku tau, aku adalah orang pertama yang akan meneriakkannya ke seluruh dunia. Semuanya terlalu indah untuk ditinggalkan, namun semua keindahan itulah yang harus aku tanggalkan. Semakin aku mabuk, semakin aku memasuki ketidaksadaranku. Pastinya itu tidak mengenakkan. Bukan, bukan untukku, setidaknya bukan untukku saja. Mabukku mencederai orang sekitarku. Siapa yang merasa mengerti kondisiku saat ini? Perilakuku semakin liar. Semakin banyak sampah yang mengalir dari mulutku. Menumpuk dan semakin tinggi, hingga menutupi cahaya dibaliknya. Hati mana saat ini yang bisa menemukan hatiku dibalik sampah itu? Jangan tanyakan apa yang aku pikirkan saat ini. Kalaupun aku tau, aku hanya ingin adanya ialah tentang dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar