visiting

Jumat, 15 Maret 2013

Hujan dan Teduh

Awalnya kamu dan aku adalah dua kutub berbeda yang memang tidak pernah saling bertemu dan tau. Kemudian kutubmu Kurasa mulai mencair. Lambat laun orbit kita berdekatan, dan kemudian kamu dan aku berada di jalur yang sama. Kamu dan aku telah menjadi kita.
Tapi itu tidak berlangsung lama. Kamu dan aku yang telah menjadi kita mulai meregangkan ikatan dan mencoba mengepakkan sayap lebih lebar lagi. Kita sudah mati, kurasa. yang ada sekarang adalah dirimu dan diriku. Dirimu dan diriku bukan lagi dua kutub, tetapi telah menjadi hujan dan teduh.
Hujan dan teduh, yang ditakdirkan tuhan untuk selalu bersama. Namun sayang, hujan dan teduh tidak bisa disebut mereka, karena hujan dan teduh tidak benar-benar bersama dalam artian sesungguhnya. Aku tertarik dengan novel Winna yang berjudul hujan dan teduh. Terdengar picisan, tapi itulah yang aku alami sekarang. Aku telah menemukan hujan, aku bisa melihatnya dari sini, tapi aku tidak bisa menghampirinya.
Karena saat aku memunculkan hadirku padanya, saat itu pula dia akan hilang dan pergi dari hadapanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar